Jumat, 20 Mei 2011

Castle in Indonesia (english version)


The Importance of Cultural Heritage Castle As 

Indonesia is one country that is very unique in the world. An archipelagic country with diverse natural resources, a variety of agricultural products, tropical climate and extremely fertile soil, has been recognized and attracted much interest in various nations around the world. 




At about the beginning of the 16th century, so many foreign nations came to Indonesia and explore our natural wealth. Spices, wood and minerals is one of the various commodities of interest at the time. For some reason some of these foreign nations trying to maintain a monopoly position and trading business in Indonesia. Portuguese, Dutch and English as the countries that had stopped to Indonesia, to build fortifications or fortress in an attempt to maintain their security in the trade. Forts currently has a high value because it is a Cultural Heritage and the common property of several countries that have been mentioned above and even including Indonesia. Some castle in Indonesia under conditions that preserved and utilized well enough, but more of an abandoned fort and in appalling condition. It is important to have a real vision of doing restoration fort as a historical legacy, because the castle is one of the objects of interest in its role as part of Indonesian history and cultural wealth of the nation.

 

There are over 275 defenses spread throughout Indonesia, both in the large islands to the smallest island to witness the incredible journey of history, a physical condition that diverse. As an example of a big castle which was known as the Castle of Batavia in Jakarta, has been demolished in the early 19th century, but like Vredeburg in Yogyakarta, Fort Rotterdam in Makassar in Sulawesi, Southeast and Fort Malborough in Bengkulu is still in very good condition, has a function new, stand firm and be a landmark of great importance. Given its function as a defense building at once for trading activities, the fort must consider the elements in the art of military architecture. Also important for planning spaces for the traders, offices, warehouses for finished goods, the church (place of worship), and hospital course for army barracks, ammunition storage, making the castle into a building which is a complex or small town with various fasilitis to communities in it. In fact it can be said of a settlement of western civilization in an environment with the eastern tropical climate. Determination for the location of settlements in small scale and solid is influenced by environmental characteristics and strategic functions of the fort itself, so that in general the castle is located in the coastal areas near the harbor or along the banks of rivers.

Benteng di Indonesia (versi Indonesia)


Pentingnya Benteng Sebagai Warisan Sejarah Budaya

Indonesia adalah salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu negara kepulauan dengan beraneka ragam kekayaan alam, berbagai produk agrikultur iklim tropis dan tanah yang sangat subur, telah dikenal dan banyak menarik minat berbagai bangsa-bangasa di seluruh belahan dunia.

Pada sekitar awal abad ke 16, begitu banyak bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan alam kita. Rempah-rempah, kayu dan barang tambang adalah salah satu dari berbagai komoditi yang menarik pada masa itu. Untuk sejumlah alasan beberapa bangsa asing tersebut berupaya untuk mempertahankan kedudukannya dan memonopoli usaha dagang di Indonesia . Portugis, Belanda dan Inggris sebagai negara-negara yang pernah singgah ke Indonesia , membangun kubu-kubu pertahanan atau benteng dalam upaya mempertahankan keamanan mereka dalam berdagang. Benteng-benteng saat ini memiliki nilai yang tinggi karena merupakan Warisan Sejarah dan Budaya milik bersama dari beberapa negara yang telah disebutkan di atas dan bahkan juga termasuk Indonesia . Beberapa benteng di Indonesia dalam kondisi yang terpelihara dan dimanfaatkan dengan cukup baik, tapi lebih banyak jumlah benteng yang terbengkalai dan dalam kondisi memprihatinkan. Sangat penting untuk memiliki sebuah visi yang nyata dalam melakukan pemugaran benteng sebagai warisan sejarah, karena benteng merupakan salah satu objek yang menarik dalam peranannya sebagai bagian sejarah Indonesia dan kekayaan budaya bangsa.

Terdapat lebih dari 275 benteng pertahanan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di pulau-pulau besar hingga di kepualuan terkecil menjadi saksi perjalanan sejarah yang luar biasa, memiliki kondisi fisik yang beraneka ragam. Sebagai contoh benteng besar yang dahulu dikenal sebagai Kastil Batavia di Jakarta, telah dihancurkan pada awal abad ke19, namun seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Rotterdam di kota Makassar di Sulawesi Tenggara dan Benteng Malborough di Bengkulu masih dalam kondisi yang sangat baik, memiliki fungsi baru, berdiri kokoh dan menjadi landmark kota yang sangat penting. Mengingat fungsinya sebagai bangunan pertahanan sekaligus untuk kegiatan perdagangan, maka benteng harus memperhatikan elemen-elemen dalam seni arsitektur militer. Selain itu penting untuk membuat rencana ruang-ruang untuk para pedagang, kantor, gudang untuk persediaan barang, gereja (tempat ibadah), rumah sakit dan tentu saja barak-barak bagi tentara, gudang amunisi, membuat benteng menjadi sebuah bangunan yang merupakan sebuah kompleks atau kota kecil dengan berbagai fasilitis untuk komunitas di dalamnya. Bahkan dapat dikatakan sebuah pemukiman dari peradaban barat dalam sebuah lingkungan dengan iklim tropis timur. Penentuan untuk lokasi pemukiman dalam skala kecil dan padat ini dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dan fungsi strategis dari benteng itu sendiri, sehingga pada umumnya benteng berlokasi di daerah pesisir dekat pelabuhan atau di sepanjang tepian sungai.

Kamis, 19 Mei 2011

House of Sampoerna Museum (English Version)

Museum House of Sampoerna (HOS), a museum owned by the Sampoerna family who keep the historical traces of their efforts to build a business emporium of cigarettes since 1913. Once the location is the first cigarette factory Liem Seeng Tee, the founder of Sampoerna tobacco company. This place is now more famous by the name of the Garden of Sampoerna. Until now functions also as a factory-rolled, only the front is now used as a Museum & Cafe.


The side of the museum is the Sampoerna family residence past. Dutch-style architecture. Now no longer inhabited, but the visitors still forbidden to enter into. Between the same house museum, a Rolls Royce parked sweet old-fashioned family-owned Sampoerna who once seized the Japanese occupation period.


Go deeper into the back, you'll find great family photos displayed neatly Sampoerna. In addition, visitors are shown historic objects used for the production of cigarettes Sampoerna. On the 2nd floor there is It's A Store. Stores that sell trinkets and merchandise Sampoerna also objects of cultural signature of Indonesia. There is a puppet show, mask, books, clothing to key chains. From the ground up, in the afternoon we could see busy workers are more engrossed in rolling cigarettes. Formerly part of this factory is one of the largest theater building in East Java.

So, this place is very recommended to visit if u come to Surabaya.

Museum House of Sampoerna (versi Indonesia)

Museum House of Sampoerna (HOS), sebuah museum milik keluarga Sampoerna yang menyimpan jejak-jejak historis usaha mereka membangun emporium bisnis rokok sejak 1913. Dulu lokasi ini merupakan pabrik rokok pertama Liem Seeng Tee, pendiri perusahaan rokok Sampoerna. Tempat ini sekarang lebih tenar dengan nama Taman Sampoerna. Sampai sekarang fungsinya juga masih sebagai pabrik linting, cuma bagian depannya sekarang dijadikan Museum & Cafe.



Dibagian samping musuem ada rumah kediaman keluarga Sampoerna tempo doeloe. Arsitekturnya bergaya Belanda. Sekaang sudah tidak dihuni lagi, tetapi visitor tetap dilarang masuk kedalam. Antara rumah sama museum, terparkir manis sebuah Rolls Royce kuno milik keluarga Sampoerna yang dulu pernah disita waktu pendudukan Jepang.



Masuk lebih ke dalam lagi, anda akan menemukan foto-foto keluarga besar Sampoerna terpajang rapi. Selain itu visitor diperlihatkan benda-benda bersejarah dipakai buat produksi rokok Sampoerna. Di lantai 2 ada It’s A Store. Toko yang menjual pernak-pernik merchandise Sampoerna dan juga benda-benda signature budaya Indonesia. Ada wayang golek, topeng, buku, baju hingga gantungan kunci. Dari lantai atas, pada siang hari kita bisa lihat kesibukan buruh2 yang lg asyik melinting rokok. Dulunya bagian pabrik ini merupakan salah satu gedung theatre paling besar di Jawa Timur.


So, this place is very recommended to visit if u come to Surabaya.

Apakah kamu tahu tentang Indonesia? (versi Indonesia)

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda.

Pada awalnya Indonesia hanya terdiri dari berbagai macam kerajaan Hindu dan Budha. Lalu beberapa negara dari Asia datang ke Indonesia untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam.

Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara seperti : Portugis, Belanda, Jepang, Inggris dan lain-lain. Mereka menjajah negara kami karena memiliki kekayaan berupa rempah-rempah. Dari negara-negara tersebut masuklah agama kristen ke Indonesia.

Dengan semangat para warga Indonesia pada jaman dahulu, mereka berniat berjuang untuk memerdekakan negara dengan cara perang melawan penjajah. Banyak pejuang indonesia mati di medan perang dan itu semua dilakukan dengan ikhlas penuh pengorbanan.

Terusirnya para penjajah, maka Indonesia telah merdeka dan dapat membangun negaranya sendiri tanpa harus adanya ikut campur tangan dari negara lain.

Para pejuang yang sudah mati dimakamkan di tempat yang khusus sekaligus mereka diberi gelar "PAHLAWAN INDONESIA". tempat-tempat bersejarah yang pernah menjadi saksi bisu atas peperangan tersebut, hingga saat ini masih dijaga dan dirawat. Oleh karena itu, Indonesia memiliki banyak sekali Museum. Museum di Indonesia selalu dikaitkan dengan kejadian jaman peperangan dengan penjajah.

Note : Itulah penjelasan sedikit mengenai Sejarah di Indonesia. Selanjutnya adalah membahas mengenai Museum-Museum di Indonesia. Let's Check it Out !

by : Eleanor Irtaputri

Do You Know About Indonesia? (english version)

Indonesia is a country in Southeast Asia, which is crossed by the equator and located between the continents of Asia and Australia as well as between the Pacific and Indian Ocean. Indonesia is the world's largest archipelagic country consisting of 17,508 islands, therefore he is referred to as the Archipelago. From Sabang to Merauke, Indonesia consists of distinct ethnic, linguistic and religious differences.



Indonesia initially only consists of various Hindu and Buddhist kingdoms. Then a few countries from Asia came to Indonesia to trade at the same time spread the religion of Islam.
Indonesia was colonized by several countries such as: Portuguese, Dutch, Japanese, British and others. They invaded our country because it has a wealth of spices. Of these countries entered the Christian religion to Indonesia.

In the spirit of the citizens of Indonesia in the days of old, they intend to fight to liberate the country by means of war against the invaders. Many Indonesian fighters died on the battlefield and it's all done with full sincerity sacrifice.

Expulsion of the invaders, then Indonesia has been independent and can build their own country without having any interfering from other countries.



The fighters who have died are buried in special places at the same time they are given the title "Hero INDONESIA". historic sites that had been a silent witness of the war, are still preserved and maintained. Therefore, Indonesia has a lot of the Museum. Museums in Indonesia has always been associated with the occurrence of the war era with the occupiers.

Note: That's a little explanation about the history of Indonesia. Next is to discuss the Museum-Museum in Indonesia. Let's Check it Out! 

by : Eleanor Irtaputri